[Review Buku] "Orang- Orang Biasa" Karya Andrea Hirata



Judul: Orang- Orang Biasa
Pengarang: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Kota Terbit: Yogyakarta
Tahun Terbit: 2019
Tebal: xii + 300 hlm
Harga: Rp. 89.000,00
ISBN: 978-602-291-524-9

Orang- Orang Biasa (Ordinary People) ini merupakan novel ke-10 dari Andrea Hirata yang diterbitkan bersama Bentang Pustaka. Novel ini ditulis antara lain karena kekecewaan yang besar akan kegagalannya memperjuangkan seorang anak miskin yang pintar untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu. Meski telah diterima di Fakultas Kedokteran tersebut, anak itu tidak dapat kuliah karena ketika itu tak mampu membayar uang muka.

"Ordinary People, destined to be the second international bestseller for Indonesian author, Andrea Hirata, after his first one that surprised the world's readers. The Rainbow Troops." - Jill Simmons, New York

Kisah cerita dalam novel ini sungguh menarik perhatian saya, satu karena genre kejahatan yang sebelumnya masih sangat asing dalam benak. Dibungkus dengan paket komplit dengan nuansa Melayu, dengan khas canda Hirata. Banyak mengangkat isu sosial, tak melulu serius namun ada unsur humoris yang sangat ditonjolkan, dan juga sentilan sindiran halus untuk dunia pendidikan.

Dalam buku ini, Hirata memaparkan jelas bagaimana suasana kota Belantik, penggunaan bahasanya juga mudah dipahami, tak menggurui serta cocok untuk menemani santai para pembacanya.

Sebenarnya saya tarik ulur dalam hal membeli buku ini, saya ketahui buku ini rilis awal tahun 2019, namun entah kenapa saya belum beli juga. Nah, baru sekitar bulan September saya tergiur langsung membeli ini tanpa kata lain, dan jadilah buku ini ada ditangan saya saat ini.

Yang menarik lagi, dari setiap sinopsis yang ada seperti di toko buku online menuliskan:
Pencurian malam hari: 2
Pencurian siang hari: 3
Pencurian sendiri: 1
Pencurian bersama- sama: 1
Pencurian dengan pemberatan: 0
Pencurian kendaraan bermotor: 1

Dari sudut pandang saya, ini merupakan suatu hal yang asing tentang suatu novel, maka cari tahulah saya untuk mengetahui novel ini, bagus tidak ya.. karena saya sebelumnya belum pernah sama sekali membaca buku Hirata. Ya, saya tahu memang beliau sangat terkenal dalam hal ini. Namun, saya tak menyukainya entah mengapa. Tapi, saya suka sekali saat menonton Film "Laskar Pelangi". Oiya, buku ini saya beli juga baru bulan lalu, karena memang ini dari hasil menabung saya. Tipe saya itu pembaca buku yang suka moody, jadi untuk menyelesaikannya butuh waktu yang lumayan ekstra.

Penghidupan karakter dalam buku ini juga banyak, seperti kisah 10 perampok, Inspektur Abdul Rojali, Sersan P. Arbi, Ibu Athikah, Dragonudin, Guru Akhir, Aini, Kampret Mul, Cynthia; semuanya berebut hati pembaca serta mencuri perhatian. Mungkin keramaian inilah yang dikatakan kisah Orang- Orang Biasa seperti tajuknya. Disamping cerita kehidupan warga kota Belantik yang cenderung biasa saja, mereka juga punya cerita yang seru untuk meraih mimpinya.

Dan, kalau dicari kekurangannya saya rasa itu terlalu naif karena buku seolah buat kita sampai lupa apa itu kekurangannya. Karena sampai tiba sudah akhir dari cerita dalam buku ini.

Pesan yang dapat saya temui dalam ini yakni jangan sampai kita terlalu terlena dalam menilai sebuah buku dari cover depannya saja, seperti halnya buku ini yang sangat sederhana covernya namun memiliki banyak nilai positif yang dapat memacu semangat hidup bagi kita.

Pembelajaran tersirat yang dapat kita petik dari kisah dalam buku Orang- Orang Biasa ini yakni:
1. Rela menolong orang lain untuk tujuan yang sangat mulia.
2. Kejujuran adalah kunci utama dalam hidup.
3. Usaha yang diiringi doa akan menumbuhkan minat kita untuk meraih cita-cita.
4. Jangan memandang orang lain itu sebelah mata.
5. Setiap keburukan yang tersimpan, pasti akan terlihat juga dikemudian hari.
6. Menyatukan satu suara yang bulat untuk menjalani misi.
7. Saling percaya satu sama lain agar dapat bisa memaknai kehidupan.

Saya sisipkan beberapa kutipan favorit saya dalam buku ini,

"Mereka yang ingin belajar, tak bisa diusir."

"Kesempurnaan memaknai hidup manusia, ketidaksempurnaan melengkapinya."

"Hanya orang- orang yang ikhlas yang dapat melihat kemuliaan dari pekerjaannya, Sersan. Mereka tak melihat kemuliaan itu takkan pernah mencintai pekerjaannya."

"Ah, Kawan, usahlah risau dalam menjalani hidup ini sebab lain waktu, lebih beruntung."

"Berjualan buku di negeri yang penduduknya tidak suka membaca adalah tindakan heroik,"

"Dimana ada kemauan, di situ ada jalan."

"Ilmu pengetahuan harusnya tunduk pada kecerdasan, bukan pada kekayaan." 

Rate: 4,8 ☆/5,0

Overall, lagi dan lagi saya ucap kalau buku Orang- Orang Biasa ini sangat worth to read for. Banyak sekali pembelajaran yang dapat kita jadikan pendamping hidup. Salut dengan Hirata!

Dan, kalau teman- teman punya opini dan masukan juga tentang buku ini, bisa tulis dikolom komentar yaa!↷

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel ‘CRUSH’ Karya Veronica Latifiane

[Review Buku] "Sekeping Hati" by Erisca Febriani dan Firrrr

[Review Buku] “A Cup of Tea” Karya Gita Savitri Devi #BacotnyaGitasav