[Review Buku] “AROMA KARSA” Karya Dee Lestari
Judul:
Aroma Karsa
Pengarang:
Dee Lestari
Penerbit:Penerbit
Bentang
Kota
terbit:Yogyakarta
Tahun
terbit: 2018
Tebal:
710 hlm
Harga:
Rp. 125.000,00
ISBN:
978-602-291-463-1
Sebelumnya,
saya belum pernah sama sekali baca buku Dee Lestari dari seri manapun. Tidak
tahu mengapa dulu saya begitu tidak sukanya dengan buku tebal. Tapi justru saya
ketagihan membaca buku, hingga uang tabungan saya dipakai untuk membeli buku
hampir setiap bulan. Hanya buat ilustrasi sebentar ya teman- teman.
Oke,
kembali membahas Aroma Karsa..
Sebenarnya
buku ini sebelumnya telah terbit dalam bentuk digital, dibuat seri cerita
bersambung atau disebut Cerbung. Sering sekali saya lihat melalui twitter Dee
sendiri, beliau sering sekali merespon beberapa kawan AdDEEction yang
berkomentar tentang cerbung ini. Saya mulai mengikuti komentar kawan- kawan dan
mencari tahu karya apa yang dimunculkan Dee. Hingga saya tahu ada judul Aroma
Karsa, dengan ide cerita yang menarik dan lain dari kebanyakan fiksi yang saya
tahu.
Awalnya
saya mencoba mengikuti grup tertutup Aroma Karsa melalui Facebook, namun saya
salah mengira, ternyata grup itu khusus untuk para pembaca yang telah
berlangganan. Sejujurnya, saya tidak bisa berlangganan secara digital. Karena memang
saya kurang menyukai hal semacam itu. Di lain sisi, saya sangat penasaran
dengan cerita dalam buku ini. Hingga akhirnya saya menunggu penerbitannya dalam
bentuk buku.
Hari
ke hari saya terus pantau melalui twitter Dee, hingga ada kabar kalau Aroma
Karsa akan terbit dalam bentuk buku di bulan Maret. Betapa senangnya saya
mendengar ini. Ya, walau saya tahu pasti harga bukunya tidak murah. Hingga saya
bertekad menyisihkan tabungan untuk hal yang satu ini. Sempat niat saya
tergoyahkan karena banyak kebutuhan lain. Sempat berpikir cocok tidak ya dengan
genre saya, akan worth it tidak ya,
dan masih banyak yang saya pertimbangkan.
Hingga
diakhir bulan Maret saya baru memutuskan untuk membelinya, saya cari di toko
buku online yang masih tersedia buku ini dengan bubuhan tandatangan Dee. Dan saya
mendapatkannya di salah satu toko buku online dengan harga sesuai saat pre
order.
Senang
sekali saat buku ini datang, tak sabar saya ingin melahapnya secepat mungkin. Dan
benar saja cerita mudah sekali buat saya terhanyut dan seolah masuk dalam dunia
Aroma Karsa. FYI, saya sering sampai kebawa dalam mimpi kalau berada di Gunung
Lawu atau berada di Kemara.
Untuk
Aroma Karsa sendiri bercerita tentang obsesi seorang Raras Prayagung memburu
Puspa Karsa, konon bunga sakti tersebut mampu mengendalikan kehendak dan Cuma dapat
diidentifikasi melalui aroma. Maka dari itu ia dipertemukan oleh Jati Wesi,
seorang anak muda yang telah tinggal sedari kecil di TPA Bantar Gebang. Jati
memiliki penciuman yang sangat hebat, sehingga ia dijuluki sebagai si Hidung
Tikus. Jati juga tidak mengenal siapa kedua orang tuanya hingga ia tumbuh besar
disana. Jati tinggal Nurdin Suroso atau yang biasa dipanggilnya dengan sebutan Mbah. Jati hidup dengan sederhana, ia
dapat bekerja sebagai tukang kebun, peracik parfum, dan buruh pabrik.
Berkat
penciumannya yang kuat, mampu mengahantarkan Jati bekerja meracik parfum di
toko Attarwala. Ia mampu menduplikasi aroma parfum terkenal dan bisa memajukan
toko Attarwala. Hingga disuatu waktu, ia berusaha meniru aroma parfum dari
Kemara. Sebuah perusahaan terkemuka yang memiliki parfum PuspaAnanta. Karena tiruan
tersebut mampu terlacak oleh Raras, datanglah malapetaka bagi Jati. Jati sempat
ditahan di kantor polisi, hingga ia juga dapat pilihan untuk meninggalkan
Attarwala dan bekerja sama dengan Raras atau tetap dalam sel tahanan.
Pilihan
Jati jatuh untuk meninggalkan Attarwala dan semuanya berubah drastis. Hingga ia
juga kenal dengan seorang putri tunggal dari Raras Prayagung, yakni Tanaya
Suma. Mereka berdua seumuran, dan yang lebih menakjubkannya Jati dan Suma sama-
sama memiliki penciuman yang kuat.
Semakin
lama Jati Wesi terlibat jauh dalam keluarga Prayagung, semakin banyak juga yang
ia ketahui tentang dirinya serta masa lalunya.
Dan
siapakah sebenarnya Jati Wesi hingga ia dapat berurusan dengan keluarga
Prayagung? Apakah ia dapat membaui Puspa Karsa yang selama ini dicari Raras?
Banyak sekali pertanyaan yang terlintas jika baru membaca sepintas. Coba deh,
kalian yang mulai penasaran segera baca buku ini.
Latar
tempatnya juga unik- unik, lain dari yang lain. Seperti tidak terlintas dalam
benak saya untuk memakai latar tempat di TPA Bantar Gebang, Gunung Lawu, Sel
Tahanan. Semua diluar nalar saya, memang karya Dee paling oke sih, telat sekali
saya mengetahuinya dan baru suka setelah baca Aroma Karsa ini. Rasanya buku
tebal ini tidak ada artinya, saat saya sudah masuk benar- benar dalam
ceritanya. Saya saja tidak percaya dapat menyelesaikan buku ini dengan cepat. Sempat
terpikir apakah ini ada sekuelnya atau tidak. Namun, Dee memberi penjelasan
melalui postingannya diblog bahwa tidak tahu kedepannya akan seperti apa, tapi
tidak menutup kemungkinan juga bila memiliki sekuel.
Siapkah
kalian kalau- kalau Aroma Karsa memiliki sekuel? Rasanya saya sendiri siap,
karena seperti tidak memiliki akhiran cerita semacam ini dan terus mengalir.
Oiya,
Dee sangat pintar menyelipkan banyak tokoh yang berseliweran dalam buku ini. Dan
memberikan kesan tersendiri seperti, Arya, Jindra, Khalil, Nurdin, dan lainnya.
Bahasa
yang dipakai juga tidak berat namun tidak terlalu ringan juga, cerita yang
berlapis dikemas apik oleh Dee, alur yang kadang agak maju mundur tidak membuat
saya kesulitan, justru membuat saya semakin penasaran dengan ceritanya. Ada juga
selipan dialog dengan bahasa Jawa Kuno yang sangat memancing saya berimajinasi
mendalaminya.
Rasanya
ingin saya beri rate 4,8/ 5,0 dari Aroma Karsa ..
Overall,
Aroma Karsa sangatlah worth to read for. Karena dengan riset yang mendalam
membuat cerita didalamnya benar- benar memancing imajinasi, dan tampak seolah
benar- benar nyata tokohnya. Salut buat Dee!
Untuk
teman- teman yang punya pengalaman sudah membaca Aroma Karsa atau belum, boleh
tuliskan di kolom komentar dibawah ya!⤵
Komentar
Posting Komentar